C. TAHAP DAN PROSES PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL
Masyarakat
pada dasarnya merupakan kumpulan dari kelompok-kelompok sosail yang telah hidup
dan bekerja sama dalam waktu yang relative lama sehingga menghasilkan
kebudayaan. Oleh sebab itu, dapatlah dikatakan bahwa masyarakat adalah kelompok
social yang telah mengalami perkembangan dan dimulai dari kelompok-kelompok
social yang kecil yang saling berinteraksi dan bekerja sama sehingga
terbentuklah komunitas.
Beberapa
contoh kelompok social dalam masyarakat multikultular, diantaranya kelompok
keluarga,keluarga kekerabatan,kelompok okupasional,dan kelompok volunteer.
1. Keluarga
Keluarga
adalah kelompok sosila terkecil yang dapat kita jumpai didalam setiap
masyarakat.keluarga batih/somah/inti/umpi/segitiga abadi (nuclear family)
adalah kelompok social yang terdiri atas suami istri anak-anak yang belum
menikah dan anak angkat yang ditandai oleh tempat tinggal yang sama.setiap
keluarga batih akan berkembang menjadi kelompok kekerabatan sejalan dengan
besarnya para anggota keluarga batih.
2. Kelompok kekerabatan
Kelompok
kekerabtan merupakan kelompok social yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan
darah atau persaudaraan, dan kelompok kekerabatan ini merupakan cikal bakal
dari suatu masyarakat. Kelompok kekerabatan dalam masyarakat multikultular
Indonesia, di antaranya:
a. Kekerabatan bilateral adalah
kekekrabatan yang menghitungkan hubungan kekerabatan melaui pihak ayahmaupun
pihak ibu, sehingga melalui dua pihak. Kekerabatn bilateral disebut juga
kekerabatan parental. Dalam susunan kekerabatan bilateral bahwa semua kerabat,
baik dari pihak ayah maupun pihak ibu termasuk jedalam lingkungan kerabat
seseorang. Kerabat bilateral pada umumnya terdapat pada masyarakat sunda dan
masyarakat jawa.
b. Kekerabatan unilateral, adalah
kekerabatan yang menghitung kekerabatn melalui pihak ayah saja, bergantung pada
cara berhitung kekerabtan patrilineal an kekerabtan matrilineal.
1. Kekerabatan patrilineal, adalah
menghitung kekerabatan melalui pihak ayah saja. Contohnya, masyarakat batak
tapanuli. Dalam masyarakat tersebut bahwa kelompok keluarga itu disebut marga,
dan orang-orang yang semarga secara adat disebut keluarga. Oleh karena itu,
seorang pemuda dan seorang gadis yang semarga tidak boleh melangsungkan
pernikahan, meskipun sebetulnya merekan itu secara pertalian darah tidak
bersaudara
2. Kekerabatan matrilineal, adalah
menghitung kekerabatan melalui pihak dari ibu saja. Contohnya, orang minangkabau
di Sumatra barat. Salah satu kelompok kekerabatan di lingkungan ini dinamakan
suku, dan orang-orang yang sesuku secara adat dianggap bersaudara.
Kelompok kekerabatan memengan peranan penting terhadap
kepribadian seseorang sehingga secara tradisonal mempunyai fungsi yang sangat
relevan dalam mengarahkan pergaulan hidup, pada masyarakat yang masih
bersaudara, fungsi kelompok kekerabtan masih sangat kuat dan tentunya berbeda
debgan masyarakat modern yang sudah komplek.
Dalam kehidupan social, kelompok kekerabatan berpusat pada
tradisi kebudayaan yang telah dipelihara secara turun-menurun, sehingga sulit
untuk mengubah tradisi tersebut.
Kelompok kekerabatan yang semakin beasr jumlahnya yang
tersebar diberbagai tempat dan berkembang menjadi suatu kelompok etnis (suku
bangsa).
Dalam masyarakat multikultular, kelompok etnis merupakan
salah satu kelompok social yang mewarnai kehidupan masyarakatnya.
Kelompok-kelompok social yang berlatar belakang etmnis ini tumbuh dan
berkembang dengan menampilkan identitasnya sendiri. Kadang juga terjadi
gesekan-gesekan social yang diakibatkan keanekaragaman kelompok netnis
tersebut.
3. Kelompok okupasional (kelompok
pekerja sejenis)
Kelompok kekerabatan merupakan
kelompok masyarakat homogeny yang menganut nilai-nilai, norma-norma ataupun
tingkah laku yang relative sama sehingga pembagian kerja dilakukan secara
sederhan berdasarkan pada tradisi dan perbedaan jenis kelamin. Pada masyarakat
yang masih sederhana, spesialisasi pekerja belum Nampak, tapi tidak ada satu
masyarakat pun yang benar-benar tertutup dari pengaruh luar.
Ketika kelompok kekerabatan mendapat
pengaruh dariluar, maka kelompok tersebut berkembang menjadi suaru masyarakat
yang heterogen. Dalam masyarakat yang heterogen akan timbul spesialisasi
pekerjaan atas dasar bakat dan kemampuan. Dalam perkembangan selanjutnya,
spesialisasi semakin berkaembang lebih khusus lagi, bahkan dalam
industrialisasi menuntut para pekerja dpat mengerjakan pekerjaannya dengan baik
dan bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja, sehingga muncullah
orang-orang yang sangat ahli dalam satu jenis pekerjaan, tetapi kurang mampu
mengerjakan pekerjaan lain. Dengan demikian, fungsi kelompok tradisonal menjadi
menjadi memudar digantikan kelompok okupasional. Kelompok okupasional merupakan
kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis.
Dalam masyarakat yang semakin
berkembang, muncul lembaga-lembaga pendidkan tertinggi yang menghasilkan
orang-orangyang terampil dan menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajarinya
melalui keahlianya mereka membantu masyarakat untuk melakuakn fungsi-fungsi
tertentu. Oleh sebab itu, muncullah kelompok profesi yang terdiri dari kalangan
professional contohnya kelompok professional antara lain: kelompok pengacara,
kelompok akuntansi, kelompok guru, kelompok dokter. Dan kelompok-kelompok
professional lainnya.
4. Kelompok volunteer(kelompok
sukarelawan)
dengan berkembang nya suatu masyarakat, maka suatu kepentingan para anggota masyarakat, baik yang maupun bersifat materi dan spiritual dapat dipenuhi secara sempurna, dan berakibat munculnya kelompok-kelompok volunter. Pada kelompok volunteer terdapat orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama namun tidak mendapatkan perhatian dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan daya jangkau masyarakat sangat-sangat semakin luas.dengan demikian, maka kelompok-kelompok volunter akan berusaha memenuhi segala macam kebutuhannya anggotanya secara mandiri. Kelompok volunter dapat berkembang menjadi kelompok yang mantap karena diakui masyarakat umum. Contohnya komite independen pemantau pemilu (KIPP).
dengan berkembang nya suatu masyarakat, maka suatu kepentingan para anggota masyarakat, baik yang maupun bersifat materi dan spiritual dapat dipenuhi secara sempurna, dan berakibat munculnya kelompok-kelompok volunter. Pada kelompok volunteer terdapat orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama namun tidak mendapatkan perhatian dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan daya jangkau masyarakat sangat-sangat semakin luas.dengan demikian, maka kelompok-kelompok volunter akan berusaha memenuhi segala macam kebutuhannya anggotanya secara mandiri. Kelompok volunter dapat berkembang menjadi kelompok yang mantap karena diakui masyarakat umum. Contohnya komite independen pemantau pemilu (KIPP).
D. MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
1. masyarakat pedesaan ( rural community)
a. pengertian dan unsure desa
masyarakat
desaa adalah salah satu bentuk perkembangan dari kelompok social pada
masyarakat yang multicultural di
Indonesia, yang terdapat suatu kelompok social yang memiliki keunikan
tersendiri. Bahkan dapat di katakan desa sebagai cirri khas bangsa Indonesia. Kelompok
social semacam itu dapat dilihat pada kehidupan masyarakat desa, dimana masyarakat
desa identik dengan masyarakat tradisional. Masyarakat desa merupakan
sekelompok orang yang hidup bersama, berinteraksi dan memiliki hubungan yang
erat dalam waktu yang relative lama, serta memiliki sifat-sifat yang hampir
sama. Dengan kata lain, Bahwa corak kehidupan masyarakat desa adalah system
kehidupan berkelompok atas dasar system kekeluargaan sangat di junjung tinggi.
Mengenai ikatan hubungan erat tersebut, di sebabkan adanya kebiasaan,
kepercayaan, dan tradisi yang sama.
Masyarakat desa pada umumnya bermata pencaharian sebagai
petani. Bahkan cara bertani mereka pun masih secara tradisional dan kurang
efisien yang dikarenakan belum mengenal mekanisme dalam pertanian. Kehidupan
ekonomi masyarakat desa hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja dan belum
mengenal pasar. Sebagai besar keperluan masyarakatnya diambil dari alam, baik
untuk makanan,alat pembakaran, obat-obatan ataupun aneka ragam perkakas.
Industry yang sering nampak pada masyarakat desa adalah
kerajinan tangan , juga kerajinan yang menggunakan tanah liat sebagai bahan
baku. Dalam masyarakat desa kedudukan agama sangatlah kuat dan kepercayaan
terhadap hal-hal yang ghaib masih sangat kental.
Kepemimpinan masyarakat desa biasanya terpusat pada seorang
kepala desa. Bahkan terkadang terdapat beberapa peranan dan kedudukan yang
sulit untuk di pisahkan. Adapun secara geografis bahwa letak sebuah desa pada
umumnya selalu jauh dari kota ataupun pusat-pusat keramaian. Desa-desa yang
letaknya pada perbatasan kota mempunyai kemungkinan berkembang yang lebih
banyak dari pada desa-desa yang berada di pedalaman. Di Indonesia tentang
batas-batas desa pada umumnya belum begitu maju. Bahkan, yang dijadikan
batas-batas tersebut adalah alam (natural,boundaries), sedangkan desa-desa yang
penduduknya yang sudah bersawah sudah dapat kita lihat adanya batas buatan
Jadi, unsure letak akan sangat menentukan besar kecilnya
isolasi suatu daerah terhadap daerah-daerah lainnya. Daerah yang letaknya jauh
dari perbatasan kota akn mempunyai
tanah-tanah pertanian yang luas daerah tersebut merupakan titik pusat untuk
penanaman tanaman pokok maupun tanaman perdagangan. Dalam perkembangannya tidak
ada satu masyrakat pun yang benar-benar tertutup dunia luar. Tidak semua
masyarakat desa adalah masyarakat tradiosional, sebab ada desa yang sedang dan
bahkan berkembang, sebab mengalami perubahan kearah kemajuan dan meningalkan
kebiasaan-kebiasaan tradisionalnya. Masyarakat desa yang telah berkembang dan
menjadi masyarakat transisi dengan struktur social dan kebudayaan madya, telah
mengenal deferensiasi dan strasifikasi social yang agak komplek dan hal
tersebut biasanya karna pengaruh industrialisasi
B. potensi desa
Potensi desa meliputisumber-sumber alami dan sumber-sumber
manusiawi. Semuanya itu terdapat dan tersimpan, serta diharapkan kemanfaatannya
bagi nkelangsungan dan perkembangan suatu desa.potensi desa dapat dibagi
menjadi dua kelompok yaitu:
1.
Potensi
fisik meliputi:
a. Iklim, mempunyai peranan penting bagi
desa yang bersifat agraris
b. Air, dalam artian sumber air keadaan
dan tata airnya untuk kepentingan irigasi pertanian dan untuk keperluan
sehari-hari
c. Tanah, merupakan sumber tambang,
sumber mineral dan sumber tanaman
d. Manusia sebagai tenaga kerja
pengelola tanah sebagai produsen dan sebagai konsumen
e. Ternak dapat berfungsi sebagai sumber
tenaga,sumber bahan makanan, dan sumber keuangan
2.
Potensi
non-fisik meliputi:
a. Aparatur or pamong desa adalah sumber kelancaran dan tertibnya
jalannya pemerintahan desa
b. Masyarakat desa yang hidup secara
gotong royong adalah suatu kekuatan produksi dan kekuatan membangun atas dasar
kerja sama
c. Lembaga-lembaga social adalah pemberi
bantuan social serta bimbingan dalam arti positif
C. moderensiasi desa dan industrialisasi desa
Moderensiasi
desa adalah suatu gerakan untuk merubah sikap mental masyarakat desa, perlunya
diadakannya sebab sebagian masyarakat desa mencari nafkah dari bidang pertanian
yang terletak dipedesaan. para petani biasanya mempunyai taraf hidup yang
rendah, penduduk desa mudah jatuh dalam hutang dengan bunga yang tinggi. Dengan
system izin yang berlaku dipedesaan, akn makin memperburuk lagi taraf hidup
mereka yang memang sudah rendah tersebut. Keadaan meyedihkan yang
berlarut-larut ini perlu diatasi. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
menaikan taraf hidup para petani yaitu dengan industriarisasi desa yang
merupakan salah satu program dalam rangka pelaksanana moderensiasi desa. Yang
dimaksud industrialisasi desa adalah memberikan lapangan kerja atau lapangan ekonomi baru selain yang
bersifat agraris dan distribusi. Yang dimaksud kegiatan ekonomi adalah industry
kerajinan yang selanjutnya dinamakan industry desa perananya adalah:
1.
Dapat
mengubah cara berpikir dan melatih kedisiplinan kerja
2.
Dapat
menghemat penguanaan dana
3.
Memberikan
dorongan untuk berpindah kelapangan industry
4.
Membentuk
bakat-bakat yang ada dimasyarakat
5.
Membantu
penyebaran industry kedaerah-daerah pedesaan
6.
Untuk
memenuhi permintaan konsumen, sebab perubahan selera konsumen yang tidak dapat
dipenuhi oleh industry besar yang bekerja dengan hasil industri dasar
7.
Industry
desa sebagai dasar untuk menuju ke industry besar
D. pengaruh perkembangan desa
1. pengaruh factor dalam
a. tingkat dan taraf pengetahuan
warga desa
b. sumber air(sungai,sumur, atau
curah hujan) yang cukup guna menghidupi manusia,hewan, dan tanaman
c. sumber tanah( tanah produktif yang
masih mempunyai tigkat kesuburan)
d. sumber tanaman desa(macam-macam
tanaman yang dapat tumbuh dan berguan bagi
penduduk)
2. pengaruh factor luar (eksternal factor), misalnya:
a. pengaruh
topografi yaitu pengaruh terhadap pertambahan areal tempat kediaman penduduk.
b. hubungan
lalu lintas antar desa.
c. jawatan
atau instansi vertical yang mengurusi persoalan-persoalan desa.
e. cirri-ciri dan hambatan-hambatan industry desa.
Cirri-ciri umumnya adalah:
1.
Menggunakan
modal yang relative kecil
2.
Sebagian
besar pengerjaannya di kerjakan dengan manual/tangan
3.
Menggunakan
peralatan yang sederhana dalam proses produksi
4.
Spesialisasi
dan menejemen tidak mendalam
5.
Industry
desa bersifat labour intensif.
6.
Tidak
semua pekerjaan tetap, sebab ada pula yang merupakan pekerjaan sambilan, yakni
saat waktu luang kerja di sawah dengan maksud untuk menambah pendapatan bagi
buruh tani musiman.
Dalam memodernisasi desa, bahwa
langkah awal yang harus di tempuh dengan sebaik-baiknya adalah industrialisasi
desa pun tidak dapat berjalan dengan mulus seperti yang kita harapkan bersama,
namun masih terdapat barbagai permasalahan sebagi hambatan-hambatan dalam
mencapai tujuan tersebut. Hambatan industry desa yang dimaksud adalah masalah
sifat tradisional, masalah modal dan masalah pemasaran.
3.
Masyarakat
perkotaan ( urban community )
a. Pengertian masyarakat kota
Masyarakat kota adalah salah satu
bentuk perkembangan dari kelompok social. Masyarakat kota identik dengan
masyarakat modern, karena sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai
budaya masa kini. Masyarakat kota relatif bebas dari pengaruh adat istiadat.
Perkembangan masyarakat kota relative cepat karena adanya pengaruh dari luar
yang membawa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi .
b. Cirri-ciri masyarakat kota
1. Kehidupan keagamaan relative longgar
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di masyarakat pedesaan. Hal ini
dikarenakan cara berpikir masyarakat kota secara rasional dan didasarkan pada
perhitungan eksakta. Cara kehidupan masyarakat kota cenderung kea rah
keduniawaan, sedangkan masyarakat desa yang cenderung kearah kehidupan agamis.
2. Adanya pembagian kerja yang tegas dan
jelas, sehingga terdapat kecenderungan membentuk kelompok-kelompok kecil atas
dasar pada pekerjaan yang sama, keahlian yang sama ataupun kedudukan yang sama.
Hal demikian memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat kota akan
lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat desa.
3. Masyarakat kota akan lebih menghargai
waktu dibandingkan dengan masyarakat desa.
4. Mobilitas masyarakat perkotaan tinggi
maka perubahan-perubahan social tampak lebih nyata daripada masyarakat
pedesaan.
5. Musim dan cuaca kurang berpengaruh
terhadap aktifitas masyarakat kota,
berbeda dengan masyarakat pedesaan yang menggeluti di bidang pertanian
6. Jarak antara rumah dengan tempat
kerja relative jauh.
7. Mata pencahariaan pada umumnya
non-agraris.
8. Lingkungan pekerjaan tertutup
9. Penduduk relative padat disbanding
dengan penduduk desa
10. Fasilitas transportasi, kesehatan,
pendidikan, rekreasi, dan lain sebagainya lebih baik dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan
11. Stratifikasi social sangat heterogen
12. Lembaga-lembaga social cukup banyak
dan kompleks
13. Sifat masyarakatnya patembayan
14. Control social berdasarka hukum
c. Perkembangan masyarakat kota
Secara
umum, bahwa perkembangan kota sangatlah dipengaruhi oleh beberapa factor, di
antaranya pendidikan, urbanisasi, komunikasi dan informasi
Factor-factor
yang pendorong desa untuk terjadinya urbanisasi, di antaranya:
1. Sempitnya lapangan pekerjaan di
pedesaan
2. Di desa tidak banyak kkesempatan
untuk menambah pengetahuan
3. Para generasi muda di desa
mengkehendaki kebebasan dari kehidupan yang tradisional.
4. Adanya keinginan untuk mengubah nasib.
Sebagai faktor penarik dari kota, untuk
terjadi urbanisasi diantaranya:
a. Pekerjaan di kota lebih banyak dan
lebih bervariasi, dibandingkan pedesaan
b. Kota menghimpun modal usaha yang
lebih besar dan terkonsentrasi
c. Sarana dan prasarana pendidikan lebih
banyak dan lebih mudah didapat
d. Kota dianggap mempunyai tingkat
kebudayaan yang lebih tinggi dan tempat pergaulan hidup beraneka ragam manusia
dan kelompok social
D. aspek-aspek
perkembangan masyarakat kota
1. aspek social
Kehidupan masyarakat kota berlandas kan pada adanya kepentingan
yang sama nilai kontraktual, dan sangat displin terhadap waktu. Kehidupan
masyarakat kota yang semakin berkembang dengan adanya organisasi-organisasi
social dan kelompok-kelompok kepentingan. Pembagian kerja semakin jelas atas
dasar keahlian seseorang. Stratifikasi social dalam masyarakat kota tidak hanya
dinilai dari segi ekonomi saja, tetapi juga dari segi pendidikan. Status symbol
menjadi suatu yang dicita-citakan masyarakat, mempengaruhi gaya hidup
seseorang. Kepercayaan terhadap hal-hal yang berbau mistik dan supranatural
mulai ditingalkan.
2.Aspek ekonomi
Perubahan dan perkembangan masyarakat kota dalam aspek ekonomi
dapat dilihat dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan , perbankan,
dan pusat-pusat bisnis lainnya. Alat transaksi jual beli pun tidak hanya
menggunakan uang secara tunai, melainkan menggunakan fasilitas kartu(kartu
debet dan kredit), bahkan banyak pula yang menggunakan secar internet.
3.aspek politik
Kehidupan politik masyarakat kota berjalan lebih dinamis
disbanding dengan kehidupan politik masyarakat pedesaan. Masyarakat kota lebih kritis
dan lebih berani mengungkapkan ketidak setujuan terhadap kebijaksanaan elit
kekuasaan, bahkan kesadaran politik pun bagi anggota masyarakat kota semakin
tinggi.
E.pola perkembangan masyarakat kota
1.sentralisasi
Suatu gejala untuk mengelompokan kegiatan manusia pada suatu titik
utama yang akan menjadi central business district atau nucleus utama.
Daerah-daerah ini merupakan pusat keramaian dari kota, baik diwaktu siang hari
maupun sore hari. Namun akan sunyi di waktu malam hari,sebab fasilitas-fasilitas
yang ada didaerah ini adalah kantor-kantor pemerintahan bank supermarket took
serba ada yang besar-besar, danlain sebagainya
2.nukleasi
Nukleasi keadaanya mirip dengan CBD, akan tetapi lebih kecil
ukurannya. Sentralisasi menimbulkan nucleus-nukleus utama diberbagai tempat,
sehingga kota tersebut mempunyai beberapa nucleus utama.
3.segregasi
Kelompok-kelompok
perumahan yang terpisah satu sama lainnya. Kelompok-kelompok ini akan membentuk
daerah-daerah ekologis social,ekologis cultural, maupun ekologis ekonomis.
Segregasitimbul disebabkan oleh:
A.
Perbedaan
lingkungan kota maupun perbedaan lingkungan kampungan
B.
Perbedaan
kekayaan
C.
Perbedaan
fungsi
D.
Perbedaan
ras
4.desentralisasi
Suatu gejala untuk
menjauhi titik utama. Dengan desentralisasi ini akan muncul nucleus-nukleus
baru. Dari pola pergelompokan dan penyebaran unit-unit tersebut berarti kota
akan senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan.
F.fase perkembangan dan kemunduran
kota
1.eopolis
Pengelompokan penduduk yang merupakan komunitas pedesaan
2.polis
Pengabungan banyak desa-desa dasar
kepentingan bersama pembangian kerja meluas,baik maupun pertanian dan industry
kecil
3.metropolis
Kota
induk suatu wilayah, karena tergabung nyadaerah desa sekitar yang menjadi
stelit kota kota pusat perdangangan maupun pusat administrasi.
4.megapolis
Pemusatan kekayaan dan
kekuatan produksi serta standarisasi yang dikuasai rezim ekonomi tertentu.
5.tiranpolis
Tempat paratisme tindakan yang
sewenang-wenang,dan pemerasan,sehingga banyak kekayaan dan kemiskinan
6.necropolis
Merupakan kuburan dan kerangka kosong,sebab kota semakin
mati. Akan tetapi realitanya bahwa tidak semuanya kota mesti mengikuti daur
seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar