Sabtu, 22 September 2012

Sosiologi tentang kelompok sosial


A.      HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL
1.       Pengertian kelompok sosial
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial memiliki naluri untuk hidup bersama, berusaha untuk mempertahankan hidup,  Serta berusaha untuk meneruskan keturunan dan generasinya. Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia yang lain terjadi reaksi yang timbul dari hubungan sosial yang menyebabkan orang melakukan tindakan-tindakan untuk memberikan keserasian dengan tindakan orang lain. Hal itu karena manusia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu:
a.                   Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain diseklilingnya (Masyarakat)
b.      Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk berhubungan dengan lingkungan maka pada akhirnya menimbulkan kelompok-kelompok sosial. Hubungan tersebut merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama yang berkaitan dengan timbal balik, saling memengaruhi dan kesadaran untuk saling tolong-menolong.
Menurut Ensiklopedia Bahasa Indonesia, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok dapat memengaruhi perilaku para anggotanya dan diciptakan oleh anggota masyarakat.
Menurut pandagan sosiologi, kelompok diartikan sebagai suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Beberapa sosiolog memberi definisi tentang pengertian kelompok sosial diantaranya:
a.    Soerjono Soekanto
Kelompok sosil menurut Soerjono Soekanto adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi.
b.   Paul B.Horfon
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c.       Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren
Kedua ahli sosiologi tersebut mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri atas dua ata lebih manusia dan diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.
d.      Mayor Polak
Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain memilki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.
e.      Wila Huky
Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
f.        George Homans
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal balik.
g.       Robrt K. Merton (Dalam Kamanto Sunarto), 131;2000)
Kelompok sosial merupakan sekelompok ornag yang saling berinteraksi sesuai dengan pola pola yang telah mapan.
h.      Bierstedt (Dalam Kamanto Sunarto, 130;2000)
Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Berdasarkan pendapat beberapa sosiolog diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki persamaan ciri dan meiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang serta memilki persamaan dan kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Dalam suatu kelompok sosial terdapat beberapa beberapa komponan dasar, yaitu:
a.       Pola perilaku sebagai perangkat kegiatan
b.      Pola interaksi
c.       Pola perasaan
d.      Hubungan timbal bali yang membentuk sistem sosial
2.       Syarat-syarat Kelompok Sosial
Kelompok sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat sangat beragam. Mereka memiliki ciri dan warna tersendiri yang membedakannya dengan kelompok lain. Kelompok sosial tidak dapat dipahami dengan melihat perbedaan kualitas dan ciri keanggotanya saja. Kelompok sosial dapat dipahami melalui struktur yang ada didalamnya sebagai suatu sistem yang utuh. Orang-orang yang berada dan menjadi anggota suatu kelompok harus tunduk dan taat terhadapat berbagai morma atau kaidah sosial yang berlaku. Dengan demikian, masing-masing anggota mencerminkan kepentingan kelompoknya.
Suatu kelompok dikatakan berstruktur apabila  didalamnya ada syarat-syarat khusus, yaitu:
a.       Memiliki peranan-peranan sosial yang menjadi aspek dinamis dan struktur.
b.      Adanya sistem dari situs-situs para anggotanya,seperti adanya susunan pengurus.
c.       Berlakunya nilai dan norma-norma untuk mempertahankan kehidupan kelompoknya.
Ada kelompok yang tidak berstruktur. Kelompok yang tidak memiliki struktur disebut sebagai kolektivitas, misalnya pemuda yang berkumpul ditepi jalan. Sedangkan kelompok yang berstruktur banyak sekali, misalnya persatuan wartawan, persatuan guru,persatuan haji, dan persatuan artis.
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok manusia baru nisa dikatakan sebagai kelompok sosial jika terdapat syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Adanya kesadaran dari anggota kelompk bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok
b.      Adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompk
c.       Adanya kesamaan tujuan yang dimiliki oleh anggota kelompok.
d.      Adanya struktur, kaidah, dan pola perilaku.
3.       Ciri-ciri Kelompok Sosial
Apabila kita amati secara cermat, dalam kehidupan ini sering kali kita jumpai kumpulan-kumpulan manusia diberbagai tempat. Misalnya, kumpulan manusia ditengah antrian karcis dan sebagainya. Kumpulan-kumpulan manusia tersebut merupakan suatu kelompok manusia, tetapi bukan merupakan suatu kelompok sosial.
Suatu kelompok manusia bisa disebut sebagai kelompok sosial ketika telah memenuhi kriteria dan ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
b.      Memilki struktur sosial, terdiri atas peranan dan kedudukan yang berkembang dengan sendirinya dalam mencapai tujuan kelompok.
c.       Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d.      Memiiki faktor pengikat, seperti kesamaan nasib,kesamaan kepentingan,kesamaan ideologi,atau kesamaan tujuan.
e.      Adanya interaksi dan komi=unikasi diantara para anggotanya.

C. TAHAP DAN PROSES PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL
            Masyarakat pada dasarnya merupakan kumpulan dari kelompok-kelompok sosail yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relative lama sehingga menghasilkan kebudayaan. Oleh sebab itu, dapatlah dikatakan bahwa masyarakat adalah kelompok social yang telah mengalami perkembangan dan dimulai dari kelompok-kelompok social yang kecil yang saling berinteraksi dan bekerja sama sehingga terbentuklah komunitas.
            Beberapa contoh kelompok social dalam masyarakat multikultular, diantaranya kelompok keluarga,keluarga kekerabatan,kelompok okupasional,dan kelompok volunteer.
1.      Keluarga
Keluarga adalah kelompok sosila terkecil yang dapat kita jumpai didalam setiap masyarakat.keluarga batih/somah/inti/umpi/segitiga abadi (nuclear family) adalah kelompok social yang terdiri atas suami istri anak-anak yang belum menikah dan anak angkat yang ditandai oleh tempat tinggal yang sama.setiap keluarga batih akan berkembang menjadi kelompok kekerabatan sejalan dengan besarnya para anggota keluarga batih.
2.      Kelompok kekerabatan
Kelompok kekerabtan merupakan kelompok social yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan darah atau persaudaraan, dan kelompok kekerabatan ini merupakan cikal bakal dari suatu masyarakat. Kelompok kekerabatan dalam masyarakat multikultular Indonesia, di antaranya:
a.       Kekerabatan bilateral adalah kekekrabatan yang menghitungkan hubungan kekerabatan melaui pihak ayahmaupun pihak ibu, sehingga melalui dua pihak. Kekerabatn bilateral disebut juga kekerabatan parental. Dalam susunan kekerabatan bilateral bahwa semua kerabat, baik dari pihak ayah maupun pihak ibu termasuk jedalam lingkungan kerabat seseorang. Kerabat bilateral pada umumnya terdapat pada masyarakat sunda dan masyarakat jawa.
b.      Kekerabatan unilateral, adalah kekerabatan yang menghitung kekerabatn melalui pihak ayah saja, bergantung pada cara berhitung kekerabtan patrilineal an kekerabtan matrilineal.
1.      Kekerabatan patrilineal, adalah menghitung kekerabatan melalui pihak ayah saja. Contohnya, masyarakat batak tapanuli. Dalam masyarakat tersebut bahwa kelompok keluarga itu disebut marga, dan orang-orang yang semarga secara adat disebut keluarga. Oleh karena itu, seorang pemuda dan seorang gadis yang semarga tidak boleh melangsungkan pernikahan, meskipun sebetulnya merekan itu secara pertalian darah tidak bersaudara
2.      Kekerabatan matrilineal, adalah menghitung kekerabatan melalui pihak dari ibu saja. Contohnya, orang minangkabau di Sumatra barat. Salah satu kelompok kekerabatan di lingkungan ini dinamakan suku, dan orang-orang yang sesuku secara adat dianggap bersaudara.
Kelompok kekerabatan memengan peranan penting terhadap kepribadian seseorang sehingga secara tradisonal mempunyai fungsi yang sangat relevan dalam mengarahkan pergaulan hidup, pada masyarakat yang masih bersaudara, fungsi kelompok kekerabtan masih sangat kuat dan tentunya berbeda debgan masyarakat modern yang sudah komplek.
Dalam kehidupan social, kelompok kekerabatan berpusat pada tradisi kebudayaan yang telah dipelihara secara turun-menurun, sehingga sulit untuk mengubah tradisi tersebut.
Kelompok kekerabatan yang semakin beasr jumlahnya yang tersebar diberbagai tempat dan berkembang menjadi suatu kelompok etnis (suku bangsa).
Dalam masyarakat multikultular, kelompok etnis merupakan salah satu kelompok social yang mewarnai kehidupan masyarakatnya. Kelompok-kelompok social yang berlatar belakang etmnis ini tumbuh dan berkembang dengan menampilkan identitasnya sendiri. Kadang juga terjadi gesekan-gesekan social yang diakibatkan keanekaragaman kelompok netnis tersebut.
3.      Kelompok okupasional (kelompok pekerja sejenis)
Kelompok kekerabatan merupakan kelompok masyarakat homogeny yang menganut nilai-nilai, norma-norma ataupun tingkah laku yang relative sama sehingga pembagian kerja dilakukan secara sederhan berdasarkan pada tradisi dan perbedaan jenis kelamin. Pada masyarakat yang masih sederhana, spesialisasi pekerja belum Nampak, tapi tidak ada satu masyarakat pun yang benar-benar tertutup dari pengaruh luar.
Ketika kelompok kekerabatan mendapat pengaruh dariluar, maka kelompok tersebut berkembang menjadi suaru masyarakat yang heterogen. Dalam masyarakat yang heterogen akan timbul spesialisasi pekerjaan atas dasar bakat dan kemampuan. Dalam perkembangan selanjutnya, spesialisasi semakin berkaembang lebih khusus lagi, bahkan dalam industrialisasi menuntut para pekerja dpat mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja, sehingga muncullah orang-orang yang sangat ahli dalam satu jenis pekerjaan, tetapi kurang mampu mengerjakan pekerjaan lain. Dengan demikian, fungsi kelompok tradisonal menjadi menjadi memudar digantikan kelompok okupasional. Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis.
Dalam masyarakat yang semakin berkembang, muncul lembaga-lembaga pendidkan tertinggi yang menghasilkan orang-orangyang terampil dan menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajarinya melalui keahlianya mereka membantu masyarakat untuk melakuakn fungsi-fungsi tertentu. Oleh sebab itu, muncullah kelompok profesi yang terdiri dari kalangan professional contohnya kelompok professional antara lain: kelompok pengacara, kelompok akuntansi, kelompok guru, kelompok dokter. Dan kelompok-kelompok professional lainnya.
4.      Kelompok volunteer(kelompok sukarelawan)
 dengan berkembang nya suatu masyarakat, maka suatu kepentingan para anggota masyarakat, baik yang maupun bersifat materi dan spiritual dapat dipenuhi secara sempurna, dan berakibat munculnya kelompok-kelompok volunter. Pada kelompok volunteer terdapat orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama namun tidak mendapatkan perhatian dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan daya jangkau masyarakat sangat-sangat semakin luas.dengan demikian, maka kelompok-kelompok volunter akan berusaha memenuhi segala macam kebutuhannya anggotanya secara mandiri. Kelompok volunter dapat berkembang menjadi kelompok yang mantap karena diakui masyarakat umum. Contohnya komite independen pemantau pemilu (KIPP).
D. MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
1. masyarakat pedesaan ( rural community)
a. pengertian dan unsure desa
            masyarakat desaa adalah salah satu bentuk perkembangan dari kelompok social pada masyarakat  yang multicultural di Indonesia, yang terdapat suatu kelompok social yang memiliki keunikan tersendiri. Bahkan dapat di katakan desa sebagai cirri khas bangsa Indonesia. Kelompok social semacam itu dapat dilihat pada kehidupan masyarakat desa, dimana masyarakat desa identik dengan masyarakat tradisional. Masyarakat desa merupakan sekelompok orang yang hidup bersama, berinteraksi dan memiliki hubungan yang erat dalam waktu yang relative lama, serta memiliki sifat-sifat yang hampir sama. Dengan kata lain, Bahwa corak kehidupan masyarakat desa adalah system kehidupan berkelompok atas dasar system kekeluargaan sangat di junjung tinggi. Mengenai ikatan hubungan erat tersebut, di sebabkan adanya kebiasaan, kepercayaan, dan tradisi yang sama.
Masyarakat desa pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Bahkan cara bertani mereka pun masih secara tradisional dan kurang efisien yang dikarenakan belum mengenal mekanisme dalam pertanian. Kehidupan ekonomi masyarakat desa hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja dan belum mengenal pasar. Sebagai besar keperluan masyarakatnya diambil dari alam, baik untuk makanan,alat pembakaran, obat-obatan ataupun aneka ragam perkakas.
Industry yang sering nampak pada masyarakat desa adalah kerajinan tangan , juga kerajinan yang menggunakan tanah liat sebagai bahan baku. Dalam masyarakat desa kedudukan agama sangatlah kuat dan kepercayaan terhadap hal-hal yang ghaib masih sangat kental.
Kepemimpinan masyarakat desa biasanya terpusat pada seorang kepala desa. Bahkan terkadang terdapat beberapa peranan dan kedudukan yang sulit untuk di pisahkan. Adapun secara geografis bahwa letak sebuah desa pada umumnya selalu jauh dari kota ataupun pusat-pusat keramaian. Desa-desa yang letaknya pada perbatasan kota mempunyai kemungkinan berkembang yang lebih banyak dari pada desa-desa yang berada di pedalaman. Di Indonesia tentang batas-batas desa pada umumnya belum begitu maju. Bahkan, yang dijadikan batas-batas tersebut adalah alam (natural,boundaries), sedangkan desa-desa yang penduduknya yang sudah bersawah sudah dapat kita lihat adanya batas buatan
Jadi, unsure letak akan sangat menentukan besar kecilnya isolasi suatu daerah terhadap daerah-daerah lainnya. Daerah yang letaknya jauh dari perbatasan  kota akn mempunyai tanah-tanah pertanian yang luas daerah tersebut merupakan titik pusat untuk penanaman tanaman pokok maupun tanaman perdagangan. Dalam perkembangannya tidak ada satu masyrakat pun yang benar-benar tertutup dunia luar. Tidak semua masyarakat desa adalah masyarakat tradiosional, sebab ada desa yang sedang dan bahkan berkembang, sebab mengalami perubahan kearah kemajuan dan meningalkan kebiasaan-kebiasaan tradisionalnya. Masyarakat desa yang telah berkembang dan menjadi masyarakat transisi dengan struktur social dan kebudayaan madya, telah mengenal deferensiasi dan strasifikasi social yang agak komplek dan hal tersebut biasanya karna pengaruh industrialisasi
B. potensi desa
Potensi desa meliputisumber-sumber alami dan sumber-sumber manusiawi. Semuanya itu terdapat dan tersimpan, serta diharapkan kemanfaatannya bagi nkelangsungan dan perkembangan suatu desa.potensi desa dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.      Potensi fisik meliputi:
a.       Iklim, mempunyai peranan penting bagi desa yang bersifat agraris
b.      Air, dalam artian sumber air keadaan dan tata airnya untuk kepentingan irigasi pertanian dan untuk keperluan sehari-hari
c.       Tanah, merupakan sumber tambang, sumber mineral dan sumber tanaman
d.      Manusia sebagai tenaga kerja pengelola tanah sebagai produsen dan sebagai konsumen
e.       Ternak dapat berfungsi sebagai sumber tenaga,sumber bahan makanan, dan sumber keuangan
2.      Potensi non-fisik meliputi:
a.       Aparatur or pamong desa  adalah sumber kelancaran dan tertibnya jalannya pemerintahan desa
b.      Masyarakat desa yang hidup secara gotong royong adalah suatu kekuatan produksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama
c.       Lembaga-lembaga social adalah pemberi bantuan social serta bimbingan dalam arti positif
C. moderensiasi desa dan industrialisasi desa
            Moderensiasi desa adalah suatu gerakan untuk merubah sikap mental masyarakat desa, perlunya diadakannya sebab sebagian masyarakat desa mencari nafkah dari bidang pertanian yang terletak dipedesaan. para petani biasanya mempunyai taraf hidup yang rendah, penduduk desa mudah jatuh dalam hutang dengan bunga yang tinggi. Dengan system izin yang berlaku dipedesaan, akn makin memperburuk lagi taraf hidup mereka yang memang sudah rendah tersebut. Keadaan meyedihkan yang berlarut-larut ini perlu diatasi. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menaikan taraf hidup para petani yaitu dengan industriarisasi desa yang merupakan salah satu program dalam rangka pelaksanana moderensiasi desa. Yang dimaksud industrialisasi desa adalah memberikan lapangan kerja   atau lapangan ekonomi baru selain yang bersifat agraris dan distribusi. Yang dimaksud kegiatan ekonomi adalah industry kerajinan yang selanjutnya dinamakan industry desa perananya adalah:
1.      Dapat mengubah cara berpikir dan melatih kedisiplinan kerja
2.      Dapat menghemat penguanaan dana
3.      Memberikan dorongan untuk berpindah kelapangan industry
4.      Membentuk bakat-bakat yang ada dimasyarakat
5.      Membantu penyebaran industry kedaerah-daerah pedesaan
6.      Untuk memenuhi permintaan konsumen, sebab perubahan selera konsumen yang tidak dapat dipenuhi oleh industry besar yang bekerja dengan hasil industri dasar
7.      Industry desa sebagai dasar untuk menuju ke industry besar
D. pengaruh perkembangan desa
1. pengaruh factor dalam
a. tingkat dan taraf  pengetahuan  warga desa
b. sumber air(sungai,sumur, atau curah hujan) yang cukup guna menghidupi manusia,hewan, dan  tanaman
c. sumber tanah( tanah produktif yang masih mempunyai tigkat kesuburan)
d. sumber tanaman desa(macam-macam tanaman yang dapat tumbuh dan berguan bagi   penduduk)
2. pengaruh factor luar (eksternal factor), misalnya:
            a. pengaruh topografi yaitu pengaruh terhadap pertambahan areal tempat kediaman penduduk.
            b. hubungan lalu lintas antar desa.
            c. jawatan atau instansi vertical yang mengurusi persoalan-persoalan desa.
e. cirri-ciri dan hambatan-hambatan industry desa.
Cirri-ciri umumnya adalah:
1.      Menggunakan modal yang relative kecil
2.      Sebagian besar pengerjaannya di kerjakan dengan manual/tangan
3.      Menggunakan peralatan yang sederhana dalam proses produksi
4.      Spesialisasi dan menejemen tidak mendalam
5.      Industry desa bersifat labour intensif.
6.      Tidak semua pekerjaan tetap, sebab ada pula yang merupakan pekerjaan sambilan, yakni saat waktu luang kerja di sawah dengan maksud untuk menambah pendapatan bagi buruh tani musiman.
Dalam memodernisasi desa, bahwa langkah awal yang harus di tempuh dengan sebaik-baiknya adalah industrialisasi desa pun tidak dapat berjalan dengan mulus seperti yang kita harapkan bersama, namun masih terdapat barbagai permasalahan sebagi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan tersebut. Hambatan industry desa yang dimaksud adalah masalah sifat tradisional, masalah modal dan masalah pemasaran.
3.      Masyarakat perkotaan ( urban community )
a.       Pengertian masyarakat kota
Masyarakat kota adalah salah satu bentuk perkembangan dari kelompok social. Masyarakat kota identik dengan masyarakat modern, karena sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya masa kini. Masyarakat kota relatif bebas dari pengaruh adat istiadat. Perkembangan masyarakat kota relative cepat karena adanya pengaruh dari luar yang membawa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi .
b.      Cirri-ciri masyarakat kota
1.      Kehidupan keagamaan relative longgar dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di masyarakat pedesaan. Hal ini dikarenakan cara berpikir masyarakat kota secara rasional dan didasarkan pada perhitungan eksakta. Cara kehidupan masyarakat kota cenderung kea rah keduniawaan, sedangkan masyarakat desa yang cenderung kearah kehidupan agamis.
2.      Adanya pembagian kerja yang tegas dan jelas, sehingga terdapat kecenderungan membentuk kelompok-kelompok kecil atas dasar pada pekerjaan yang sama, keahlian yang sama ataupun kedudukan yang sama. Hal demikian memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat kota akan lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat desa.
3.      Masyarakat kota akan lebih menghargai waktu dibandingkan dengan masyarakat desa.
4.      Mobilitas masyarakat perkotaan tinggi maka perubahan-perubahan social tampak lebih nyata daripada masyarakat pedesaan.
5.      Musim dan cuaca kurang berpengaruh terhadap aktifitas masyarakat  kota, berbeda dengan masyarakat pedesaan yang menggeluti di bidang pertanian
6.      Jarak antara rumah dengan tempat kerja relative jauh.
7.      Mata pencahariaan pada umumnya non-agraris.
8.      Lingkungan pekerjaan tertutup
9.      Penduduk relative padat disbanding dengan penduduk desa
10.  Fasilitas transportasi, kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan lain sebagainya lebih baik dibandingkan dengan masyarakat pedesaan
11.  Stratifikasi social sangat heterogen
12.  Lembaga-lembaga social cukup banyak dan kompleks
13.  Sifat masyarakatnya patembayan
14.  Control social berdasarka hukum

c.       Perkembangan masyarakat kota
Secara umum, bahwa perkembangan kota sangatlah dipengaruhi oleh beberapa factor, di antaranya pendidikan, urbanisasi, komunikasi dan informasi
Factor-factor yang pendorong desa untuk terjadinya urbanisasi, di antaranya:
1.      Sempitnya lapangan pekerjaan di pedesaan
2.      Di desa tidak banyak kkesempatan untuk menambah  pengetahuan
3.      Para generasi muda di desa mengkehendaki kebebasan dari kehidupan yang tradisional.
4.      Adanya keinginan untuk mengubah nasib. Sebagai faktor  penarik dari kota, untuk terjadi urbanisasi diantaranya:
a.       Pekerjaan di kota lebih banyak dan lebih bervariasi, dibandingkan pedesaan
b.      Kota menghimpun modal usaha yang lebih besar dan terkonsentrasi
c.       Sarana dan prasarana pendidikan lebih banyak dan lebih mudah didapat
d.      Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan tempat pergaulan hidup beraneka ragam manusia dan kelompok social
D. aspek-aspek perkembangan masyarakat kota
1. aspek social
            Kehidupan masyarakat kota berlandas kan pada adanya kepentingan yang sama nilai kontraktual, dan sangat displin terhadap waktu. Kehidupan masyarakat kota yang semakin berkembang dengan adanya organisasi-organisasi social dan kelompok-kelompok kepentingan. Pembagian kerja semakin jelas atas dasar keahlian seseorang. Stratifikasi social dalam masyarakat kota tidak hanya dinilai dari segi ekonomi saja, tetapi juga dari segi pendidikan. Status symbol menjadi suatu yang dicita-citakan masyarakat, mempengaruhi gaya hidup seseorang. Kepercayaan terhadap hal-hal yang berbau mistik dan supranatural mulai ditingalkan.
2.Aspek ekonomi
            Perubahan dan perkembangan masyarakat kota dalam aspek ekonomi dapat dilihat dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan , perbankan, dan pusat-pusat bisnis lainnya. Alat transaksi jual beli pun tidak hanya menggunakan uang secara tunai, melainkan menggunakan fasilitas kartu(kartu debet dan kredit), bahkan banyak pula yang menggunakan secar internet.
3.aspek politik
            Kehidupan politik masyarakat kota berjalan lebih dinamis disbanding dengan kehidupan politik masyarakat pedesaan. Masyarakat kota lebih kritis dan lebih berani mengungkapkan ketidak setujuan terhadap kebijaksanaan elit kekuasaan, bahkan kesadaran politik pun bagi anggota masyarakat kota semakin tinggi.
E.pola perkembangan masyarakat kota          
1.sentralisasi
            Suatu gejala untuk mengelompokan kegiatan manusia pada suatu titik utama yang akan menjadi central business district atau nucleus utama. Daerah-daerah ini merupakan pusat keramaian dari kota, baik diwaktu siang hari maupun sore hari. Namun akan sunyi di waktu malam hari,sebab fasilitas-fasilitas yang ada didaerah ini adalah kantor-kantor pemerintahan bank supermarket took serba ada yang besar-besar, danlain sebagainya
2.nukleasi
            Nukleasi keadaanya mirip dengan CBD, akan tetapi lebih kecil ukurannya. Sentralisasi menimbulkan nucleus-nukleus utama diberbagai tempat, sehingga kota tersebut mempunyai beberapa nucleus utama.
3.segregasi
            Kelompok-kelompok perumahan yang terpisah satu sama lainnya. Kelompok-kelompok ini akan membentuk daerah-daerah ekologis social,ekologis cultural, maupun ekologis ekonomis. Segregasitimbul disebabkan oleh:
A.    Perbedaan lingkungan kota maupun perbedaan lingkungan kampungan
B.     Perbedaan kekayaan
C.     Perbedaan fungsi
D.    Perbedaan ras


4.desentralisasi
            Suatu gejala untuk menjauhi titik utama. Dengan desentralisasi ini akan muncul nucleus-nukleus baru. Dari pola pergelompokan dan penyebaran unit-unit tersebut berarti kota akan senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan.
F.fase perkembangan dan kemunduran kota
1.eopolis
            Pengelompokan  penduduk yang merupakan komunitas pedesaan
2.polis
            Pengabungan banyak desa-desa dasar kepentingan bersama pembangian kerja meluas,baik maupun pertanian dan industry kecil
3.metropolis
            Kota induk suatu wilayah, karena tergabung nyadaerah desa sekitar yang menjadi stelit kota kota pusat perdangangan maupun pusat administrasi.
4.megapolis
            Pemusatan kekayaan dan kekuatan produksi serta standarisasi yang dikuasai rezim ekonomi tertentu.
5.tiranpolis
            Tempat paratisme tindakan yang sewenang-wenang,dan pemerasan,sehingga banyak kekayaan dan kemiskinan
6.necropolis
            Merupakan kuburan dan kerangka kosong,sebab kota semakin mati. Akan tetapi realitanya bahwa tidak semuanyakota mesti mengikuti daur seperti itu.


1 komentar: